MANOKWARI, cahayapapua.id- Bandara Rendani Manokwari saat ini hanya dilayani tiga maskapai penerbangan, yakni Wings Air dengan armada ATR, serta Batik Air dan Super Air Jet yang menggunakan Airbus A320.
Kepala BLU UPBU Rendani, Herman Sujito, menyebut meski ada harapan hadirnya maskapai baru, kondisi penurunan penumpang masih menjadi tantangan utama.
“Memang kami berharap ada maskapai baru yang bisa masuk di Bandara Rendani. Tapi harapan itu harus dibarengi dengan peningkatan jumlah penumpang. Saat ini dunia penerbangan sedang lesu, keterisian kursi juga ikut menurun,” ujar Herman di Manokwari, Senin (15/9/2025).
Menurutnya, rata-rata per hari Bandara Rendani melayani antara 600 hingga 1.000 penumpang, baik datang maupun berangkat. Angka ini menurun sekitar 30 persen dibandingkan periode sama pada tahun-tahun sebelumnya.
“Kalau low season seperti sekarang, jumlah penumpang turun cukup signifikan. Biasanya di atas 1.000 penumpang per hari, sekarang hanya 600 sampai 700 orang,” tambahnya.
Penurunan juga terlihat pada arus mudik Lebaran 2025. Dari data UPBU Rendani, jumlah penumpang tiba pada periode 21 Maret – 11 April 2025 tercatat 9.601 orang, menurun dibanding 12.114 orang pada periode Lebaran 2024. Sementara penumpang berangkat sebanyak 12.610 orang, turun 23 persen dibanding 16.350 orang pada tahun sebelumnya.
Herman menjelaskan, saat ini pesawat ATR melayani rute ke Kaimana, Fakfak, dan Nabire. Sedangkan Airbus A320 melayani penerbangan ke Jayapura, Sorong, dan Makassar. Dengan kapasitas tersebut, kebutuhan penumpang dinilai masih dapat terlayani.
Ia juga menyebut Citilink sempat beroperasi di Bandara Rendani pada Oktober 2024 untuk layanan kargo. Namun tidak bertahan lama karena potensi kargo belum mampu mengisi pesawat secara penuh.
“Kita sempat berharap kargo bisa jadi peluang, tetapi kenyataannya tidak bisa menjamin satu pesawat penuh. Karena itu Citilink hanya beroperasi sebentar, lalu berhenti,” ungkapnya.
Herman berharap ke depan jumlah penumpang dapat meningkat agar peluang masuknya maskapai baru semakin besar dan masyarakat memiliki lebih banyak pilihan penerbangan.
“Kalau ke depan terjadi peningkatan penumpang, tentu akan menarik minat maskapai lain untuk membuka rute ke Rendani. Untuk saat ini, tiga maskapai sudah mencukupi,” pungkasnya.
PSR-CP
