Bupati Hermus Soroti Persepsi Masyarakat soal Pekerjaan, Dorong UMKM dan Investasi untuk Atasi Pengangguran

MANOKWARI, cahayapapua.id- Bupati Manokwari, Hermus Indou, menyoroti persoalan pengangguran yang masih menjadi tantangan utama dalam upaya mewujudkan visi Papua Emas dan Manokwari Emas. Menurutnya, persoalan ini tidak hanya disebabkan oleh terbatasnya lapangan kerja, tetapi juga oleh pola pikir masyarakat terhadap makna pekerjaan itu sendiri.

‎“Problem kita hari ini adalah pengangguran. Salah satu penyebabnya adalah persepsi bahwa menjadi pegawai negeri adalah satu-satunya bentuk pekerjaan yang layak. Padahal, sektor swasta dan bidang lain juga menawarkan peluang yang sama besar,” ujar Hermus pada Talkshow acara puncak milad BKPRMI ke-48, Sabtu (18/10/2025).

‎Ia menilai, pandangan sempit terhadap dunia kerja menyebabkan banyak masyarakat lebih memilih menjadi pegawai negeri, sementara sektor swasta, usaha mandiri, dan lapangan ekonomi kreatif belum diminati.

‎“Kalau persepsi ini tidak diubah, maka sampai kapanpun pengangguran akan terus bertambah,” tegasnya.

‎Hermus menambahkan, persoalan lain yang turut memperparah kondisi pengangguran adalah minimnya semangat menciptakan lapangan kerja sendiri. Menurutnya, sebagian besar masyarakat lebih nyaman bekerja untuk orang lain daripada membangun sistem kerja dan usaha sendiri.

‎“Kita tidak mau jadi pemimpin atas diri sendiri. Kita lebih suka jadi anak buah orang lain. Padahal, kalau kita mau berani menciptakan pekerjaan, kita bisa menjadi pelaku pembangunan, bukan hanya objek pembangunan,” ujarnya.

‎Selain faktor persepsi, keterbatasan lapangan kerja di sektor birokrasi juga menjadi tantangan. Untuk itu, Bupati Hermus mendorong tumbuhnya investasi swasta di Kabupaten Manokwari.

Ia menegaskan pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban daerah (kamtipmas) agar Manokwari tetap menjadi daerah yang kondusif dan menarik bagi para investor.

‎“Kalau daerah ini aman, investor akan datang. Dan dari investasi itulah akan terbuka banyak lapangan kerja baru bagi anak-anak muda kita,” jelas Hermus.

‎Lebih lanjut, Hermus menyebut pemberdayaan koperasi dan UMKM sebagai strategi penting dalam menekan angka pengangguran. Sektor ini, menurutnya, memiliki potensi besar untuk menciptakan peluang kerja yang lebih luas dibandingkan sektor pemerintahan.

‎“Kami sudah tugaskan Kepala Dinas Koperasi dan UMKM untuk mendata pelaku usaha yang sudah berjalan. Bantuan harus diberikan kepada mereka yang sudah membuktikan usahanya. Mereka ini bukan hanya mandiri, tapi juga membuka lapangan kerja bagi orang lain,” ungkapnya.

‎Selain itu, Hermus juga menyoroti pentingnya peningkatan keterampilan tenaga kerja lokal, khususnya bagi generasi muda. Ia menekankan perlunya penyesuaian kurikulum pendidikan, terutama di sekolah menengah kejuruan (SMK), agar lebih relevan dengan kebutuhan dunia kerja.

‎“Kita ingin lulusan SMK bisa langsung bekerja setelah sekolah, bukan menjadi penganggur. Karena itu, program pendidikan harus memiliki hubungan positif dengan dunia kerja,” ucapnya.

‎Bupati Hermus juga mengungkapkan, pemerintah daerah sedang berupaya menghadirkan program pendidikan dan pelatihan tenaga kerja di Kabupaten Manokwari. Program tersebut diharapkan menjadi solusi nyata untuk melatih dan merekrut pemuda yang belum memiliki keterampilan kerja.

‎“Mudah-mudahan program ini bisa segera terwujud, agar pemuda kita bisa dilatih dan memiliki kemampuan untuk bekerja atau menciptakan pekerjaan bagi dirinya sendiri,” tuturnya.

‎Hermus menutup pernyataannya dengan ajakan kepada seluruh masyarakat untuk bersama-sama memperkuat kemandirian ekonomi melalui perubahan pola pikir, penguatan UMKM, dan peningkatan investasi.

‎“Kalau kita bisa memperbaiki persepsi, memperkuat sektor usaha kecil, dan menciptakan iklim investasi yang baik, saya yakin angka pengangguran bisa kita tekan, dan Manokwari akan semakin maju,” pungkas Bupati Hermus.

‎PSR-CP