Massa Blokir Jalan Menuju Hotel Aston Niu Manokwari

 

MANOKWARI – Sejumlah pendukung Nakeus Muid menggelar aksi unjuk rasa dengan memblokir akses jalan masuk ke Hotel Aston Niu Manokwari pada Senin (1/10/2024) sekitar pukul 08.00 WIT. Aksi ini dilakukan untuk menuntut agar Nakeus Muid diangkat sebagai Wakil Ketua I DPRD Papua Barat periode 2024-2029.

Demonstrasi tersebut berlangsung sehari sebelum pelantikan anggota DPRD Papua Barat yang dijadwalkan pada Selasa (2/10/2024). Massa memprotes keputusan internal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang mengusulkan Petrus Makbon untuk posisi tersebut, meskipun Nakeus Muid memperoleh suara lebih banyak pada pemilihan legislatif.

Koordinator aksi, Jekson Muid, menjelaskan bahwa pihaknya mempertanyakan keputusan partai yang memberikan rekomendasi kepada Petrus Makbon, meskipun Nakeus Muid berhasil meraih 4.339 suara dibandingkan dengan 3.095 suara yang diperoleh Makbon.

“Kami merasa dirugikan. Suara terbanyak diraih oleh Nakeus Muid, namun rekomendasi diberikan kepada kandidat lain dengan perolehan suara yang lebih rendah. Ini tidak adil,” ujar Jekson.

Ia juga menambahkan bahwa aksi ini murni atas inisiatif para simpatisan dan masyarakat pendukung Nakeus Muid, tanpa adanya dorongan langsung dari kandidat. “Kami tidak diarahkan oleh kandidat, tetapi kami sebagai masyarakat merasa hak suara kami diabaikan,” tegasnya.

Lebih lanjut, massa menuding adanya kepentingan pribadi dalam pengambilan keputusan oleh Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Papua Barat. Mereka mendesak Ketua DPD PDIP Papua Barat, Markus Waran, untuk segera turun tangan menyelesaikan polemik ini.

“Kami meminta agar Markus Waran hadir dan memberikan solusi. Aspirasi kami jelas: suara terbanyak harus dihormati,” ujar salah seorang simpatisan.

Massa juga mengancam akan kembali melakukan aksi blokade pada hari pelantikan jika tuntutan mereka tidak dipenuhi. “Pelantikan besok tidak akan terlaksana jika aspirasi kami diabaikan. Kami meminta Petrus Makbon segera mengundurkan diri dari pencalonan sebagai Wakil Ketua I DPRD Papua Barat,” tambahnya.

Demonstrasi yang berlangsung selama sekitar satu jam itu mendapatkan pengawalan ketat dari pihak kepolisian. Setelah menyampaikan orasi, massa membubarkan diri secara tertib. (cp)