MANOKWARI, cahayapapua.id- Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Filep Wamafma mengapresiasi peran aktif organisasi lingkungan, Yayasan Anak Air Papua, dalam upaya pelestarian lingkungan di Manokwari, Papua Barat.
“Sebagai anggota DPD RI dari Papua Barat sekaligus Ketua Komisi III, saya memberikan apresiasi terhadap apa yang dilakukan oleh organisasi lingkungan hidup yang diprakarsai oleh Yayasan Anak Air Papua, karena apa yang dilakukan hari ini adalah wujud nyata dari kepedulian masyarakat,” ujar Filep kepada Media di Manokwari, Sabtu (31/5/2025).
Menurutnya, inisiatif masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan merupakan pelengkap penting atas tugas dan fungsi yang sebenarnya menjadi tanggung jawab organisasi perangkat daerah (OPD), baik di tingkat provinsi maupun kabupaten.
“Secara realistis, pemerintah tidak mungkin mampu menjangkau semua aspek, termasuk soal kebersihan lingkungan. Oleh karena itu, keberadaan organisasi lingkungan harus dilihat sebagai mitra strategis bagi pemerintah daerah maupun provinsi,” katanya.
Ia juga mengatakan Pemerintah Kabupaten Manokwari telah melakukan perubahan dalam penanganan sampah, namun peran masyarakat tetap penting.
Selain itu, Pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam upaya pelestarian lingkungan. Pemerintah diharapkan tidak hanya mendukung secara moral, tetapi juga melalui penyediaan sarana dan prasarana, pelatihan, program edukasi, serta kegiatan kebersihan yang melibatkan masyarakat secara aktif.
“Organisasi lingkungan ini tidak mencari keuntungan. Mereka hadir untuk berpartisipasi menjaga dan merawat lingkungan. Maka tugas pemerintah adalah memfasilitasi partisipasi tersebut. Seperti pengelolaan sampah juga harus menjadi prioritas, “ungkap Filep.
Ia menyoroti adanya ancaman bencana yang kerap melanda di wilayah Manokwari. Dan saat ini banyak bencana bersumber dari kelalaian manusia, salah satunya terkait penumpukan sampah yang mencemari laut.
“Manokwari sering menghadapi bencana yang sejatinya lahir dari perilaku manusia sendiri. Maka dari itu, saya mengajak masyarakat Manokwari untuk lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan. Meski lingkungan sudah bersih, perilaku manusia yang sembarangan membuang sampah menyebabkan masalah seperti banjir,” ucap Filep.
Ia juga mendorong penguatan produk hukum daerah seperti peraturan bupati atau peraturan daerah (Perda) tentang pengelolaan sampah. Menurutnya, regulasi yang kuat akan memperkuat perubahan perilaku masyarakat dalam menjaga kebersihan.
Ia juga menekankan pentingnya peraturan daerah tentang sampah agar ada efek jera bagi pelanggar.
“Sampah adalah cerminan perilaku manusia, dan perilaku itu berdampak langsung pada risiko lingkungan. Risiko itu nyata dan harus kita antisipasi bersama. Saya yakin pemerintah provinsi dan kabupaten di Papua Barat mampu menjaga kebersihan daerah ini,” pungkasnya.
PSR-CP
