MANOKWARI, cahayapapua.id- Basarnas Manokwari lakukan simulasi kecelakaan Pesawat di perairan Manokwari, Kamis (1/8/2024). Simulasi kecelakaan pesawat ini merupakan bagian dari Uji pelaksanaan Operasi Pencarian dan pertolongan tahun 2024.
Direktur Operasi Basarnas RI Brigadir Jenderal TNI (Mar) Edy Prakoso mengatakan dalam uji operasi, skenario simulasi adalah kecelakaan pesawat yang membawa 25 penumpang mengalami kerusakan mesin dan jatuh di perairan pulau Mansinam, Manokwari.
“Di sini kita bisa melihat bagaimana kesiapan baik personil perlengkapan, bagaimana tingkat koordinasi bersama potensi dalam rangka melaksanakan operasi Sar gabungan yang dalam hal ini kita skenariokan dalam kondisi kecelakaan pesawat,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan untuk penilaian, pihaknya menilai berdasarkan pola operasi mulai dari proses menerima berita atau laporan kecelakaan sampai dengan adanya operasi pencarian dan penyelamatan korban.
Setelah uji lakops, pihaknya juga akan melaksanakan evaluasi dari beberapa sektor sumber daya manusia, dari sisi peralatannya, kemampuan, pemahaman, perlengkapan dan peralatan yang digunakan oleh anggota Basarnas.
“Termasuk juga bagaimana tingkat koordinasi dengan potensi SAR, nanti semua kita laksanakan evaluasi untuk perbaikan Basarnas Manokwari ke depan,” ujarnya.
Sementara, Kepala Kantor Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Manokwari, Yefri Sabaruddin menyampaikan dalam simulasi ini, bahwa telah terjadi musibah kecelakaan pesawat Gagak Air PK UJI jenis ATR 72-600 yang sebelumnya melakukan penerbangan dari Jayapura menuju Manokwari dengan membawa 25 penumpang, sekitar pukul 07.45 Wit, mengalami kerusakan mesin dan jatuh di perairan pulau Mansinam.
“Uasi menerima laporan pihaknya bersama dengan potensi SAR menggunakan KN SAR 244 Kumbakarna, skoci Kumbakarna, dan Rib melakukan pencarian Korban dan tepat pada pukul 11.30 Wit tim berhasil menemukan satu korban dalam kondisi MD tanpa identitas,”Jelasnya.
Ia mengatakan pada pukul 12.10 Wit, Yefri mengatakan tim kembali menemukan tanda atau informasi dari nelayan, bahwa korban tenggelam di daerah dekat nelayan setempat. Setelah mendapat informasi tim siapkan regu selam untuk malaksanakan penyelaman dan korban ke dua atas nama Ronald Gultom (L/35th) dalam kondisi MD.
Selain itu, Ia menuturkan pada pukul 14.13 Tim berhasil menemukan 4 korban sekaligus yang letaknya tidak berjauhan dalam kondisi MD dengan jenis kelamin 2 laki-laki dan 2 perempuan tanpa identitas, kemudian korban Di Evakuasi ke atas KN SAR Kumbakarna.
“Pada Pukul 14.42 WIT, terima info dari BMKG dan SROP bahwa akan terjadi badai didaerah lokasi kejadian. Lalu pada pukul 14.53 ditemukan lima orang korban atas nama Septianinggi (P/27th), Tanti Purwati. (P/51Th), Adrian Gumilar (L/30th), Tomy Werdianto (L/36th), dan Hendri Winarsa(L/45th) semua dalam keadaan selamat, “jelasnya.
Selanjutnya Korban atas nama Sebastian Felix (L/44th) merupakan Capt atau pilot pesawat tersebut, Felix ditemukan dalam kondisi patah tulang terbuka pada wilayah bagian timur laut pulau Mansinam.
Ia menambahkan, untuk keseluruhan korban berjumlah 25 orang laki-laki 14 orang dan perempuam 11 orang, yang kami berhasil temukan yaitu 22 korban, selamat berjumlah 11 orang, MD 11 orang, kemudian yang belum di temukan, yaitu tiga korban.
“Adapun korban yang kami temukan kita evakuasi menuju RSUD Manokwari. Setelah menemukan 22 korban, operasi SAR kami tutup sementara, dan akan dilanjutkan besok hari pkl 07.00 Wit (02/08/2024, ” Ujaran.
Tim SAR yang terlibat dalam operasi ini yakni Basarnas, Polairud, Fasharkan TNI AL, KKP, RSUD, Puskesmas dan PMI Papua Barat.
PSR-CP