Bupati Hermus Tetapkan Festival Teluk Doreh jadi Kalender Pariwisata Tahunan

banner 468x60

MANOKWARI, cahayapapua.id– Bupati Manokwari Hermus Indou resmi menutup rangkaian kegiatan Festival Teluk Doreh, Sabtu (4/11/2023). Hermus ingin Festival Teluk Doreh menjadi kalender tahunan pariwisata Manokwari.

Festival Teluk Doreh diselenggarakan selama tiga hari di lapangan Dermaga TNI AL Fasharkan, Biryosi, Distrik Manokwari Barat. Festival ini masih dalam rangkaian HUT Manokwari.

Hermus menyampaikan Pemkab Manokwari akan berkomitmen untuk Festival seperti ini akan berkelanjutan dalam upaya promosi destinasi wisata serta kekayaan keanekaragaman budaya yang dimiliki oleh suku-suku Nusantara dan Papua.

“Festival Teluk Doreh merupakan yang pertama yang diselenggarakan dalam rangka memeriahkan HUT kota Manokwari dan kita berkomitmen bersama-sama bahwa festival ini akan berkelanjutan untuk dilaksanakan sebagai upaya promosi destinasi wisata serta kekayaan keanekaragaman budaya yang dimiliki oleh suku-suku Nusantara dan Papua,” ujar Hermus.

Menurut Hermus, Festival Teluk Doreh ini juga sebagai event multiplayer efek untuk membangkitkan geliat ekonomi di Manokwari bagi pelaku UMKM dan pemilik usaha lainnya.

“Kita juga bersyukur festival ini bisa berlangsung dengan baik dan bisa memberikan manfaat yang sebesar-besarnya tidak hanya bagi pelaku UMKM tetapi saya kira seluruh masyarakat, “ungkapnya

Selain itu, lanjut Hermus, dirinya berharap kawasan pantai baik itu Teluk Doreh maupun teluk lainnya akan dikelola secara kompetitif ke depan untuk memastikan daya saing dari kota Manokwari menjadi kota yang produktif secara ekonomi.

Kepala Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif, dan Kebudayaan Kabupaten Manokwari, Immanuel Hasitonhan Pangaribuan mengatakan, kegiatan festival yang sudah berlangsung selama tiga hari telah berjalan sebagaimana mestinya tanpa mengalami hambatan. Ini juga karena adanya dukungan dari semua stekholder maupun partisipan.

“Dapat kami laporkan pamer UMKM yang berlangsung selama tiga hari dengan menghadirkan 50 stan UKM baik itu pangan maupun non pangan yang ikut mewarnai beragamnya kegiatan yang berlangsung. Dari wawancara bersama pelaku UMKM, bahwa transaksi yang telah terjadi selama dua hari telah menghasilkan lebih dari Rp100 juta,“ ujarnya.

Lanjutnya, melalui festival ini telah ditunjukkan aneka produk UKM Manokwari. Kata Pangaribuan, produk UMKM Manokwari terbukti cukup kompetitif untuk dapat bersaing dengan produk luar.

“Dan harapan kami semoga ke depannya seluruh produk yang dihasilkan dapat lebih dikenal dan diminati baik konsumen dalam Manokwari maupun secara luas dan menghasilkan peluang pasar yang menjadi semakin terbuka,“ tutupnya.

PSR-CP

banner 336x280

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *