MANOKWARI, cahayapapua.id- Jelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, Polda Papua Barat mengimbau masyarakat di Manokwari untuk lebih berhati-hati bahkan menghentikan penggunaan petasan maupun meriam bambu berbahan spiritus yang masih kerap dimainkan saat momen perayaan.
Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Papua Barat, Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo, mengatakan bahwa tradisi tersebut pada dasarnya dipandang sebagai bagian dari budaya masyarakat untuk memeriahkan suasana. Namun, penggunaan yang tidak tepat dapat menimbulkan risiko kecelakaan.
“Bahwa sebenarnya tradisi itu baik, namun dapat juga mencederai apabila salah sasaran sehingga ada yang terluka, walaupun mungkin tidak sampai fatal,” ujar Benny di Manokwari, Jumat (28/11/2025)
Benny menekankan bahwa penggunaan petasan maupun meriam bambu seharusnya tidak dijadikan ajang adu kekuatan atau saling unjuk kemampuan. Selain membahayakan diri sendiri, hal itu juga dapat menimbulkan korban di lingkungan sekitar.
“Itu bisa digunakan hanya untuk memeriahkan pesta, tapi bukan sebagai ajang untuk adu kekuatan atau hal-hal yang nantinya dapat menimbulkan korban,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa demi menjaga keamanan dan ketertiban di Kota Manokwari, sebaiknya masyarakat mulai meninggalkan permainan berisiko tersebut.
“Lebih baik lagi apabila permainan itu tidak lagi digunakan, karena sangat membahayakan keamanan dan ketertiban di Kota Manokwari,” lanjutnya.
Polda Papua Barat berharap imbauan ini dapat menjadi perhatian bersama agar perayaan Natal dan Tahun Baru di Manokwari berlangsung aman tanpa adanya kejadian yang merugikan masyarakat.
PSR-CP













