MANOKWARI, cahayapapua.id- Polresta Manokwari bersama Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Manokwari memperkuat sinergi dengan para tokoh agama melalui pertemuan yang digelar di Aula Kemenag Manokwari, Senin (8/9/2025).
Pertemuan tersebut menegaskan pentingnya peran pemimpin gereja dan masjid dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), khususnya lewat pendataan umat yang valid serta penyampaian pesan kebangsaan kepada jemaat.
Kepala Kemenag Manokwari, Saul Nauw, menekankan pentingnya dukungan dari para pemimpin gereja dan masjid dalam penyampaian data umat secara baik dan benar. Menurutnya, hingga kini data jemaat belum sepenuhnya valid, padahal sangat dibutuhkan untuk mendukung upaya menjaga situasi kamtibmas.
“Perlu pimpinan gereja dan masjid untuk menyampaikan data umat. Dengan harapan, data ini digunakan demi menjaga situasi dan keamanan di daerah,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolresta Manokwari, Kombes Pol. Ongky Isgunawan, menyebut meski pihaknya bisa mengakses data kependudukan melalui Dinas Dukcapil, kerja sama langsung dengan pemuka agama tetap dibutuhkan. Data tersebut akan menjadi dasar dalam merancang program-program kamtibmas yang dapat tersampaikan dengan baik melalui tokoh agama.
“Pendataan ini menjadi landasan bagi program-program kamtibmas ke depan. Kami ingin agar setiap program dapat disampaikan dengan baik kepada masyarakat melalui tokoh agama,” ungkap Ongky.
Ia menjelaskan, mekanisme penyampaian data bisa dilakukan melalui masing-masing gereja dan masjid kepada jemaat, sehingga informasi dari Polres maupun Polda dapat diterima masyarakat secara lebih efektif.
Dalam kesempatan itu, Kapolresta juga menyinggung peristiwa 28 Agustus lalu terkait pemindahan empat tahanan politik dari Sorong ke Makassar yang berdampak di Manokwari. Ia menegaskan pentingnya menjadikan peristiwa tersebut sebagai pelajaran untuk memperkuat persatuan.
“Kami mengimbau para tokoh agama dan masyarakat untuk menyampaikan pesan damai kepada jemaat, lingkungan, dan keluarga agar bersama-sama menjaga situasi keamanan. Kita boleh berbeda suku dan agama, tapi kita adalah satu kesatuan. Mari kita jaga nama baik Manokwari sebagai Kota Injil dengan menjaga kamtibmas bersama-sama,” tegasnya.
Menurut Ongky, menjaga keamanan bukan hanya tanggung jawab kepolisian, tetapi juga memerlukan partisipasi aktif masyarakat melalui tokoh agama.
“Saya yakin bapak-ibu sekalian bisa menyampaikan kepada jemaat untuk berpartisipasi menjaga keamanan di Kabupaten Manokwari,” pungkasnya.
Ia menambahkan, stabilitas Kamtibmas sangat penting bagi keamanan dan kelancaran aktivitas masyarakat.
PSR-CP













