MANOKWARI, cahayapapua.id- Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Papua Barat diharapkan semakin efektif melalui sinergi berbagai pihak. Untuk itu, Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Sahabat Polisi Indonesia Papua Barat menggelar Forum Group Discussion (FGD) di Swiss-Belhotel Manokwari, Kamis (14/8/2025), membahas peran pemerintah dalam penyediaan makanan bergizi gratis bagi anak sekolah di daerah ini
FGD menghadirkan narasumber dari Kodam XVIII/Kasuari, Polda Papua Barat, dan Rektor Universitas Caritas Indonesia. Peserta forum terdiri atas penyedia MBG, kepala sekolah TK, SD, SMP, SMA, dan organisasi masyarakat.
Ketua DPW Sahabat Polisi Indonesia Papua Barat, Jalil Lambara, mengatakan program MBG bertujuan meningkatkan status gizi masyarakat, khususnya anak sekolah yang termasuk kelompok rentan, guna mendukung pengembangan sumber daya manusia berkualitas menuju Indonesia Emas 2045.
“Program ini memiliki payung hukum kuat, antara lain Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2025, Keputusan Deputi Bidang Penyaluran BGN Nomor 2 Tahun 2024, dan Peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 1 Tahun 2025. Implementasinya melibatkan UMKM, koperasi, dan satuan pelayanan pemerintah melalui Persatuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPG),” jelasnya.
Jalil menambahkan, FGD ini menjadi sarana berbagi informasi, mengidentifikasi permasalahan, serta mencari solusi atas kendala pelaksanaan program MBG di Kabupaten Manokwari maupun Papua Barat secara umum.
Asisten Teritorial Kodam XVIII/Kasuari, Kolonel Inf Jimmy Rihi Tugu, dalam materinya memaparkan bahwa Program Stabilisasi Pasokan Pangan dan Gizi (SPPG) telah mengoperasikan 26 dapur di Papua Barat dan Papua Barat Daya, memberi manfaat kepada 3,1 juta anak.
“Meskipun target Presiden tinggi, program ini sudah berjalan sukses sejak diluncurkan pada 6 Januari. Tantangan terbesarnya adalah memastikan ketersediaan bahan baku lokal. Karena itu kami dorong pemanfaatan lahan tidur dan pengembangan pertanian terpadu,” ujarnya.
Sementara itu, Perwakilan BGN Papua Barat, Erika Vionita, menekankan pentingnya pembentukan Satgas di setiap kabupaten. Saat ini baru Teluk Bintuni, Kaimana, dan Fakfak yang memiliki Satgas pengawasan program MBG.
Menurutnya, keberhasilan program terlihat dari meningkatnya kehadiran siswa di sekolah. Bahkan, tim pencuci tempat makan sering menerima surat ucapan terima kasih dan permintaan menu dari anak-anak.
PSR-CP