MANOKWARI, cahayapapua.id- Sebanyak 26 dapur Stabilisasi Pasokan Pangan dan Gizi (SPPG) hasil kolaborasi Kodam XVIII/Kasuari dan Badan Gizi Nasional (BGN) telah beroperasi di Papua Barat dan Papua Barat Daya. Program ini memberi manfaat kepada lebih dari 3,1 juta anak penerima Makan Bergizi Gratis (MBG).
Asisten Teritorial Kodam XVIII/Kasuari, Kolonel Inf Jimmy Rihi Tugu, mengatakan TNI menyiapkan lahan dan pendampingan percepatan pembangunan dapur SPPG, sementara BGN menangani operasional, administrasi, dan keuangan.
“Kodim Manokwari dan Kodim Sorong jadi lokasi pertama dapur SPPG dibuka. Kita bersyukur program ini berjalan meski awalnya masih ada kekurangan yang perlu dibenahi,” ujar Jimmy saat penyampaian materi pada FGD DPW Sahabat Polisi Indonesia di Manokwari, Kamis (14/8/2025).
Jimmy menyebut, masih ada sembilan dapur SPPG yang tengah dibangun di atas lahan Kodam namun belum beroperasi. Tantangan utama program ini adalah memastikan pasokan bahan baku lokal mencukupi.
“Kodam mendorong pemanfaatan lahan tidur dan pengembangan pertanian terpadu agar daerah mampu memenuhi kebutuhan pangan sendiri. Target 2029, ribuan SPPG harus berdiri,” tegasnya.
Perwakilan BGN Papua Barat, Erika Vionita, menambahkan pihaknya membentuk satgas untuk mengawasi pelaksanaan MBG. Sasaran utama program ini adalah peserta didik, dengan sasaran kedua ibu hamil dan balita.
Ia menjelaskan, setiap dapur MBG wajib menyajikan menu lokal minimal sekali dalam sepekan.
“Di Kaimana sudah berjalan menu ubi rebus dan pisang rebus. Dapur MBG bisa membeli sayuran dari mama-mama Papua dalam jumlah besar, sehingga ikut menggerakkan ekonomi warga,” ujarnya.
Erika menegaskan, BGN terbuka terhadap kritik dan masukan demi perbaikan program secara berkelanjutan.
PSR-CP