MANOKWARI, cahayapapua.id– Universitas Papua (UNIPA) menggelar pelatihan penulisan naskah jurnal dan pengelolaan jurnal menuju Sinta 1, Kamis (1/2/2024) di Manokwari. Peserta pelatihan terdiri atas para dosen dan mahasiswa UNIPA.
Ketua Panitia Pelatihan Jurnal, Prof Abdul Hamid Toha mengatakan, pelatihan akan berlangsung selama tiga hari. Selain untuk meningkatkan jumlah dan kualitas publikasi akademisi UNIPA, pelatihan juga dimaksudkan meningkatkan status akreditasi jurnal.
“Saat ini kita yang tertinggi ini di Sinta 2. Maka dari itu dengan kegiatan pelatihan ini jumlah publikasi bertambah dari mahasiswa maupun dosen dan kualitasnya juga meningkat sehingga bisa ke Sinta yang lebih tinggi kemudian terakreditasi yang lebih tinggi atau bisa ke-scopus,“ terang Prof Abdul Hamid Toha.
Menurutnya, jurnal UNIPA yang saat ini terakreditasi jumlahnya masih terbatas. Karena itu harus lebih ditingkatkan agar kualitas terakreditasi Sinta-nya bertambah.
“Untuk pesertanya ini ada berasal dari delapan fakultas dan satu pasca. Jadi ada 9 unit di Unipa yang mengikuti pelatihan jurnal ini,” katanya.
Dijelaskan Prof Abdul Hamid, sebenarnya pelatihan ini dibuka bagi semua fakultas. Namun total 66 orang ini yang memenuhi persyaratan untuk mengikuti kegiatan pelatihan.
“Jadi itu terbagi dari utusan mahasiswa ada juga dosen dan ada pengelola jurnal selain ada dari admin yang membantu untuk publikasi,“ jelasnya
Ia berharap, jumlah publikasinya semakin meningkat. Baik dosen maupun mahasiswa. Kemudian jurnal terakreditasinya juga diharapkan semakin banyak agar kualitas Sinta-nya lebih baik lagi dari sebelumnya.
Menurut Prof Abdul Hamid, pelatihan jurnal ini sangat penting. Karena akademisi para prinsipnya tidak akan lepas dari penulisan publikasi.
“Jadi kinerjanya seperti ketika mahasiswa ingin lulus itu harus menyelesaikan skripsi. Itu adalah tulisan kemudian kinerjanya dosen juga seperti itu dilihat dari tulisannya, “ ungkapnya.
Sementara itu Wakil Rektor I Universitas Papua (UNIPA), Prof. Sepus Fatem mengatakan salah satu kiatnya atau effort UNIPA merebut akreditasi jurnal maupun akreditasi perguruan tinggi itu adalah jumlah jurnal yang terindeks Sinta maupun Scopus.
“Jadi hari ini di UNIPA baru 21 jurnal dan dari 21 itu baru 11 yang terindeks Sinta. Dan terindeks Sinta ini juga beragam ada yang Sinta 2 ada yang Sinta 3 dan Sinta 4. Oleh karena itu perlu adanya gebrakan langkah-langkah untuk mendorong jurnal yang ada di Di UNIPA ke Sinta 1 dan juga terindeks Scopus,“ ujarnya.
Ia juga mengatakan, UNIPA akan terus didorong sebagai universitas riset. Salah satu indikator universitas riset adalah 60% kegiatannya itu berbasis pada riset lalu akademik sistem, kemudian pengajaran teaching university berubah menjadi riset university.
“Oleh karena itu kita mulai hari ini dengan mendorong satu paket pelatihan untuk capacity billing Bapak Ibu dosen dan mahasiswa-mahasiswa kita, karena publikasi mahasiswa itu juga akan mampu meningkatkan kapasitas dan kualitas sebuah perguruan tinggi,” paparnya.
PSR-CP