MANOKWARI, cahayapapua.id- Forum Taman Baca Masyarakat (TBM) Kabupaten Manokwari menggelar Musyawarah Daerah (Musda) pertama dengan mengusung tema “Anak Cerdas, Papua Maju”, sebagai langkah awal memperkuat gerakan literasi di Bumi Kasuari.
Kegiatan yang diikuti 45 peserta ini menjadi momentum menyatukan visi dan strategi antar pelaku literasi di Manokwari dalam upaya meningkatkan budaya baca serta memperluas akses literasi untuk seluruh kalangan masyarakat.
Sambutan Bupati Manokwari, Hermus Indou, dibacakan oleh Plt Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Manokwari, Wiwik Hariawan. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa TBM memiliki peran strategis sebagai jembatan literasi di masyarakat.
“Taman Baca Masyarakat memiliki peran vital dalam menumbuhkan minat baca, terutama di wilayah yang belum terjangkau perpustakaan formal. Ini bukan pekerjaan mudah, karena kita harus menghadapi banyak tantangan. Diperlukan kolaborasi semua pihak untuk mewujudkannya,” ujar Wiwik saat membacakan sambutan Bupati pada pembukaan Musda, Sabtu (26/7/2025).
Ia menyatakan, Pemerintah Kabupaten Manokwari berkomitmen mendukung keberlangsungan TBM dan komunitas literasi lainnya, termasuk dalam bentuk fasilitasi, bantuan operasional, hingga pengembangan teknologi.
“Kami berharap TBM dapat menjadi pusat pembelajaran sepanjang hayat. Di era digital, TBM juga perlu bertransformasi dengan memanfaatkan teknologi informasi untuk mendorong tumbuhnya literasi digital,” tambah Wiwik.
Dalam kesempatan itu, ia juga mengajak generasi muda untuk memanfaatkan TBM sebagai ruang produktif untuk menggali pengetahuan, mengembangkan kreativitas, dan memperluas wawasan.
Sementara itu, Senator Papua Barat, Lamek Dowansiba, dalam sambutannya menekankan pentingnya peran kolektif dalam pembangunan literasi dan pendidikan di Papua. Ia menyoroti peringkat literasi Indonesia yang masih rendah dibandingkan negara lain.
“Indonesia berada di posisi ke-100 dalam indeks literasi dunia. Papua juga masih tertinggal dalam Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Ini tantangan besar yang perlu kita jawab bersama,” ungkapnya.
Menurutnya, pendidikan tidak bisa dibebankan hanya kepada pemerintah, tetapi harus menjadi tanggung jawab bersama, termasuk orang tua dan komunitas masyarakat. Ia mengajak semua elemen untuk menjadikan literasi sebagai gerakan yang konsisten dan berkelanjutan.
“Seperti di negara-negara lainnya itu menjadikan pendidikan sebagai panglima. Kita di Papua juga harus menaruh perhatian yang sama. Musda ini harus menjadi titik awal penyatuan persepsi untuk masa depan anak-anak Papua,” tegas Lamek.
Ia berharap Musda I Forum TBM Manokwari dapat menghasilkan keputusan strategis yang berdampak langsung terhadap kemajuan gerakan literasi dan pembangunan sumber daya manusia di daerah.
PSR-CP










