‎Disdik Manokwari Pastikan Kesiapan SPMB SMP 2025, Sekolah Favorit Gunakan Sistem Daring

banner 468x60

MANOKWARI, cahayapapua.id- Dinas Pendidikan Kabupaten Manokwari memastikan bahwa seluruh satuan pendidikan tingkat SMP siap melaksanakan Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) Tahun Ajaran 2025/2026, termasuk penerapan sistem pendaftaran daring pada tiga sekolah negeri favorit.

‎Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang SMP Disdik Manokwari, Pardjiyanti, dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi IV DPRK Manokwari, Selasa (1/7/2025).

‎Ia menjelaskan bahwa SMP Negeri 1, SMP Negeri 2, dan SMP Negeri 6 menjadi sekolah yang menerapkan sistem pendaftaran secara daring.

‎“Pendaftaran daring dilakukan sebagai upaya melindungi guru dan kepala sekolah dari potensi gangguan keamanan yang sering terjadi saat pendaftaran luring. Bahkan pernah ada guru yang dikejar dengan parang,” ungkap Pardjiyanti.

‎Selain jenjang SMP, pendaftaran daring juga diberlakukan untuk SMA Negeri 1 dan SMA Negeri 2 Manokwari. Menurutnya, tautan pendaftaran telah diumumkan sejak Sabtu (28/6/2025) melalui spanduk dan media sosial sekolah. Orang tua diminta mengunggah dokumen administrasi dalam bentuk hasil pindai (scan), sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam formulir pendaftaran.

‎Pardjiyanti menjelaskan, kuota penerimaan ditentukan berdasarkan jumlah rombongan belajar (rombel) masing-masing sekolah. Saat ini, terdapat 45 SMP di Manokwari, baik negeri maupun swasta yang seluruhnya siap menggelar proses SPMB.

‎“Calon siswa yang tidak diterima di sekolah unggulan akan diarahkan ke sekolah lain yang terdekat, termasuk sekolah swasta,” tambahnya.

‎Untuk menjamin kelancaran proses seleksi, Disdik juga telah berkoordinasi dengan Polresta Manokwari guna pengamanan selama pelaksanaan SPMB yang dijadwalkan berlangsung pada 2 hingga 4 Juli 2025.

‎Ia menegaskan bahwa masa pendaftaran tidak akan diperpanjang apabila kuota telah terpenuhi. Selain itu, sistem seleksi tetap mengacu pada zonasi domisili.

‎Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua II DPRK Manokwari, Johani Brian Makatita, mengingatkan pentingnya pemberian toleransi bagi masyarakat yang kesulitan mengakses teknologi.

‎“Tidak semua masyarakat kita melek teknologi. Ada keluarga dari kalangan tidak mampu yang layak masuk sekolah favorit, tapi tidak bisa mendaftar karena keterbatasan,” kata Johani.

‎Ia berharap pihak sekolah dan dinas pendidikan tetap membuka ruang komunikasi serta pendampingan bagi orang tua agar tidak terjadi diskriminasi dalam akses pendidikan.

PSR-CP

banner 336x280

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *