MANOKWARI, cahayapapua.id- Dua pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Manokwari kembali adu statemen di debat pamungkas, Kamis (31/10/2024). Paslon Boneftar-Eddy Waluyo (Berbudi) menyinggung soal air mata, sementara Hermus Indou-Mugiyono (HERO) berharap tak ada hoaks.
Debar digelar KPU Manokwari di Hotel Aston Manokwari. Kedua pasangan memberi closing statemen
Pasangan Calon Bernard Boneftar-Eddy Waluyo (BERBUDI) menyampaikan akan menyerahkan sepenuhnya perubahan Manokwari kepada seluruh masyarakat. Masyarakat kata Boneftat akan menentukan pilihan terbaik pada tanggal 27 November 2024 di tiap-tiap TPS.
“Hari ini debat publik pilkada kedua untuk Kabupaten Manokwari Kami pasangan nomor urut 1 memohon doa, dukungan dan juga kepercayaan masyarakat Manokwari untuk memilih dan bersama-sama dengan kami,” ujarnya.
Ia juga berharap masyarakat dapat membersamai mereka dalam mewujudkan Manokwari maju sejahtera, berdaya saing, dan berkelanjutan sebagaimana harapan masyarakat baru. Kata Boneftar, masyarakat harus melihat Manokwari yang lebih bertumbuh dan baik demi masa depan generasi.
“Pemilu 2024 adalah titik awal untuk kita bersama-sama untuk menuju Manokwari yang baru, tanpa air mata, tanpa susah dan persoalan. Kita lupakan masa lalu yang penuh dengan kesedihan kemudian menata masa depan yang lebih baik,” katanya.
Sementara itu, pasangan calon Hermus Indou-Mugiyono (HERO) mengatakan Kabupaten Manokwari tidak dibangun di atas narasi dan berita hoaks yang membodohi masyarakat. Tetapi Kabupaten Manokwari dibangun atas dasar bukti dan karya para pemimpin.
“Dengan kerendahan hati dan ketulusan hati kami pasangan Hero datang ke hadapan seluruh rakyat Manokwari berikan kesempatan kepada kami untuk memimpin Kabupaten Manokwari 5 tahun ke depan,” ucapnya.
Ia juga memastikan akan membuktikan hal-hal spektakuler lainnya untuk merubah wajah kota dan kabupaten Manokwari sebagai pusat peradaban di tanah Papua dan Ibu kota Provinsi Papua Barat yang berperadaban maju berdasarkan Mandiri dan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia dan otonomi khusus Papua.
“Manokwari rumah kita bersama Manokwari rumah kaki seribu, berikan kesempatan kepada saya untuk menjadi tuan rumah yang baik untuk kita semua,” pungkasnya.
PSR-CP










