MANOKWARI, cahayapapua.id- Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Papua Barat akan menggelar pelatihan Artificial Intelligence (AI) bagi wartawan di Papua Barat.
Kegiatan yang didukung oleh SKK Migas dan Genting Oil Kasuri Pte. Ltd ini dijadwalkan berlangsung pada Jumat (7/11/2025) di Aston Niu Hotel Manokwari. Pelatihan tersebut menjadi bagian dari upaya PWI Papua Barat dalam meningkatkan kompetensi jurnalis menghadapi perkembangan teknologi digital di era disrupsi informasi.
Ketua PWI Papua Barat, Bustam, mengatakan bahwa pelatihan ini merupakan salah satu program kerja organisasi dalam mendukung profesionalisme dan adaptasi jurnalis terhadap teknologi baru.
“AI dalam jurnalisme sebaiknya tidak dianggap sebagai musuh yang akan menggantikan profesi wartawan, tetapi justru menjadi alat bantu yang dapat mempermudah dan mempercepat kerja-kerja jurnalistik,” ujar Bustam.
Ia mencontohkan, sejumlah media nasional di Jakarta telah mulai memanfaatkan teknologi AI untuk membantu proses penerjemahan, penyuntingan foto dan video, hingga penggalian ide penulisan berita.
“Ke depan, pemanfaatan AI dalam praktik jurnalisme akan semakin luas dan menjadi bagian dari ekosistem kerja redaksi,” tambahnya.
Menurut Bustam, pelatihan ini bertujuan untuk memperkaya wawasan dan kemampuan anggota PWI dalam mengoptimalkan penggunaan AI di setiap tahapan produksi konten.
“Kami menghadirkan narasumber berpengalaman, di antaranya Head of Technology Kompas Gramedia, Bapak Jhonsons, serta praktisi media dan teknologi digital yang juga Regional Director Antsomi dan Co-Founder sekaligus CEO ProPS, Ibu Ilona Juwita,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelatihan, Levita Making, menyampaikan bahwa kegiatan ini akan diikuti 30 peserta, terdiri atas 26 wartawan dari Manokwari dan 4 dari Teluk Bintuni.
Levita menambahkan, setelah pelatihan AI, PWI Papua Barat juga akan melaksanakan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) yang melibatkan peserta dari berbagai kabupaten di Papua Barat.
“Kami berharap seluruh peserta dapat memanfaatkan kegiatan ini untuk meningkatkan kapasitas profesionalnya dalam menghadapi tantangan industri media yang terus berkembang,” tandasnya. (rls)*
PSR-CP










