JAKARTA, cahayapapua.id- BPJS Kesehatan kembali menegaskan komitmennya terhadap prinsip gotong royong dalam penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dengan menggelar Satya JKN Awards 2025. Ajang ini menjadi bentuk penghargaan kepada 110 badan usaha terbaik di Indonesia yang dinilai paling berkomitmen, taat, dan peduli terhadap perlindungan jaminan kesehatan para pekerjanya.
Penganugerahan Satya JKN Awards 2025 yang berlangsung secara nasional turut dipantau media di Manokwari dari Kantor BPJS Kesehatan Cabang Manokwari, Selasa (14/10/2025). Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat kolaborasi antara BPJS Kesehatan dan dunia usaha guna memastikan keberlanjutan Program JKN di seluruh Indonesia.
Direktur Utama BPJS Kesehatan, Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, dalam sambutannya menyampaikan bahwa keberhasilan pelaksanaan Program JKN merupakan hasil kerja bersama seluruh pemangku kepentingan, termasuk badan usaha yang patuh terhadap regulasi dan tanggung jawab sosialnya.
“Kepatuhan badan usaha dalam mendaftarkan pekerja dan membayarkan iuran JKN bukan hanya kewajiban hukum, tetapi juga bentuk kepedulian terhadap kesejahteraan tenaga kerja. Inilah semangat gotong royong yang menjadi fondasi keberhasilan JKN,” ujar Ghufron.
Ia menambahkan, kepatuhan itu mencakup tidak hanya pendaftaran pekerja, tetapi juga pelaporan data yang benar serta pembayaran iuran secara rutin dan tepat waktu demi keberlangsungan jaminan kesehatan seluruh peserta.
“Melalui Satya JKN Awards ini, kami memberikan penghargaan kepada perusahaan swasta dan BUMN terbaik nasional yang telah menunjukkan kepatuhan, tanggung jawab sosial, dan komitmen dalam melindungi para pekerjanya. Kami berharap penghargaan ini dapat menjadi penyemangat bagi seluruh dunia usaha agar terus mempertahankan prestasi dan bahkan meningkatkan kepatuhan demi keberlanjutan Program JKN di Indonesia,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Ghufron juga mengumumkan kabar membanggakan bahwa BPJS Kesehatan diusulkan masuk nominasi Penghargaan Nobel oleh pihak luar negeri. Ia menegaskan, meskipun belum meraih Nobel, pengakuan tersebut menjadi pencapaian luar biasa karena BPJS Kesehatan menjadi institusi pertama dari Indonesia yang dinominasikan.
“Masuknya BPJS Kesehatan dalam nominasi Nobel adalah hasil kerja keras semua pihak pegawai, tenaga kesehatan, mitra kerja, dan perusahaan yang telah memastikan seluruh pekerjanya terlindungi dalam program JKN,” ungkapnya.
Hingga 1 Oktober 2025, kepesertaan JKN telah mencapai 282,7 juta peserta atau 98,6 persen penduduk Indonesia. Dari jumlah tersebut, 67,2 juta peserta berasal dari segmen Pekerja Penerima Upah (PPU), baik di sektor publik maupun swasta.
Ghufron menyebut capaian ini menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara dengan cakupan jaminan kesehatan terbesar di dunia.
“Sebagai perbandingan, Jerman membutuhkan waktu sekitar 127 tahun untuk mencapai cakupan 85 persen penduduk dalam sistem jaminan kesehatan. Indonesia mampu melampaui itu berkat semangat gotong royong dan solidaritas sosial,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa Satya JKN Awards 2025 merupakan bentuk penghargaan bagi badan usaha yang menunjukkan kepatuhan dan konsistensi dalam menjalankan kewajibannya.
Penilaian dilakukan dengan melibatkan sejumlah kementerian dan lembaga, berdasarkan indikator seperti kepatuhan pendaftaran pekerja, pelaporan upah, pemanfaatan aplikasi Electronic Data Badan Usaha (EDABU), serta partisipasi dalam program donasi.
“Kata Satya berarti kejujuran dan ketulusan. Kami ingin menekankan bahwa kepatuhan badan usaha seharusnya lahir bukan karena paksaan, tetapi karena kesadaran dan cinta terhadap kesejahteraan pekerjanya,” terang Ghufron.
Ia juga menegaskan bahwa keberhasilan BPJS Kesehatan tidak dapat dicapai sendirian. Pihaknya akan terus membangun sinergi dan kolaborasi lintas sektor bersama Kementerian Sosial, Kementerian Dalam Negeri, Kantor Staf Presiden, serta pemerintah daerah di seluruh Indonesia.
“Akhirnya, izinkan saya menyampaikan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pihak kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dunia usaha, tenaga kesehatan, dan masyarakat yang telah bersinergi menjaga keberlangsungan program JKN. Mari kita lanjutkan perjuangan ini bersama, dengan semangat gotong royong, demi Indonesia yang semakin sehat, maju, dan sejahtera,” pungkasnya.
PSR-CP
