MANOKWARI, cahayapapua.id- Wirausahawan Hendra Ririhena membagikan pandangannya tentang pentingnya wirausaha, pengaturan waktu, dan kerja sama dalam membangun sektor pertanian masyarakat, khususnya di Pulau Mansinam.
Menurut Hendra, wirausaha memberi keleluasaan untuk mengatur waktu secara mandiri, sehingga produktivitas tidak terikat oleh jam kerja tertentu. Ia mengaku tertarik dengan program Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan yang mengusung visi “Berawal dari Mansinam”.
“Supaya program ini sinkron, semua harus dikerjakan bersama dan direspon oleh pihak terkait,” ujarnya saat ditemui di Pulau Mansinam, Jumat (15/8/2025).
Hendra menilai kunci keberhasilan program pertanian adalah pembentukan kelompok tani yang memiliki Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK). Kelompok ini, kata dia, harus beranggotakan orang-orang yang tekun dan sabar.
“Banyak yang terpanggil, sedikit yang terpilih. Tidak perlu besar jumlahnya, yang penting komitmen,” tegasnya.
Ia berbagi pengalaman membentuk kelompok tani di berbagai kampung di Kabupaten Boven Digoel, termasuk di wilayah perbatasan. Menurutnya, RDKK menjadi panduan penting untuk menentukan jenis komoditas yang ditanam, mulai dari hortikultura jangka pendek hingga tanaman tahunan seperti kelapa.
Selain membahas pertanian, Hendra juga mengungkapkan harapan dan kritik terhadap pelaksanaan program pemerintah di Pulau Mansinam. Ia menyoroti kurangnya dukungan finansial dan koordinasi dari dinas terkait, serta tingginya kasus pencurian di wilayah tersebut.
“Kita butuh perubahan, jangan ada saling tipu. Kalau kita bicara yang benar, kita akan mendapat hasil yang benar,” ucapnya.
Meski begitu, ia tetap mendukung Bupati, Gubernur, dan tim PKK provinsi maupun kabupaten, serta mengapresiasi peran kepolisian dan militer. Ia berharap pemerintah lebih memperhatikan kebutuhan masyarakat Pulau Mansinam dan mengajak semua pihak bersatu membangun Manokwari dan Papua Barat.
“Ketekunan, kesabaran, dan komitmen waktu adalah kata kunci. Kalau kita mau berubah dari diri sendiri, program yang diunggulkan pasti berhasil,” pungkasnya.
Menanggapi hal tersebut, Ibu Kepala Kampung Pulau Mansinam turut mengakui bahwa program pertanian yang diinisiasi Hendra mendapat sambutan positif dari pemerintah kampung. Program ini dirancang untuk melibatkan anak-anak kampung, terutama mereka yang belum memiliki pekerjaan tetap, dalam kegiatan bercocok tanam dan pembentukan kelompok kerja.
“Kalau program Bapak Hendra ini dibuat, kami berharap bisa masuk dalam satu tim atau kelompok yang bersama-sama melaksanakan program kerja. Sehingga tim kerja yang dibentuk akan melibatkan anak-anak untuk bekerja bersama, mulai dari penanaman hingga panen,” ujarnya.
PSR-CP
