MAMANOKWARI, cahayapapua.id- Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Papua Barat menggelar pertemuan tahunan di Hotel Aston Niu Manokwari, Selasa (3/12/2024). Pertemuan ini dalam rangka membangun transformasi ekonomi nasional.
Kepala KPw BI Papua Barat, Setian mengatakan, banyak hal yang akan dilakukan BI dalam memperkuat stabilitas dan transformasi ekonomi nasional. Di antaranya upaya meningkatkan perekonomian, pertumbuhan ekonomi, perkembangan inflasi, dan prospek perekonomian Papua Barat di tahun 2025.
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi secara nasional sedikit banyak akan dipengaruhi oleh geopolitical. Namun demikian, pihaknya sudah menyiapkan kebijakan dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi di tahun 2025.
“Kebijakan macro prudential, digitalisasi sistem pembayaran, pendalaman pasar, dan pengembangan UMKM, ekonomi Syariah ini akan kami upayakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi,” jelas Setian.
Setian juga menekankan perlunya sinergi dari berbagai pihak dalam rangka untuk menerapkan kebijakan-kebijakan tersebut. Ia menjelaskan terkait dengan pertumbuhan perekonomian di Papua Barat pada triwulan 2 dan 3 tahun 2024 sangat tinggi. Yakni mencapai 21,11 persen.
Progres ini menjadi yang tertinggi secara nasional. Ia menyebutkan, tingginya kenaikan pertumbuhan ekonomi Papua Barat didorong oleh usaha pertambangan dan penggalian, serta industri pengolahan.
“Termasuk ekspor migas dari LNG dari PT Tangguh. Ke depan, diperlukan upaya dalam mendorong sektor ekonomi baru,” ungkapnya.
Sementara itu, Pj Sekda Papua Barat Jacob Fonataba berharap apa yang sudah dipaparkan menjadi catatan penting, mengingat pertumbuhan ekonomi di Papua Barat melambat.
“Ini perlu sinergi bersama setiap agenda pembanguanan ekonomi di Papua Barat, di tengah-tengah tantangan global. Peran perbankan sangat krusial dalam pertumbuhan ekonomi,” jelas Fonataba.
Fonataba menambahkan, kekuatan fiskal Papua Barat masuk kategori lemah. Sehingga pertumbuhan ekonomi tidak berkembang.
“Semoga sinergisitas ini terus berjalan di setiap agenda pembangunan ekonomi di tanah Papua secara umum secara khusus di Papua Barat yang lebih efektif untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang dapat dirasakan masyarakat. Menjaga inflasi dibawa rentan nasional,” pungkasnya.
PSR-CP










