Disnak Manokwari Beri Pembekalan 100 Petugas Pengawas Hewan Kurban

banner 468x60

MANOKWARI, cahayapapua.id – Dinas Peternakan Kabupaten Manokwari memberi pembekalan kepada petugas pengawasan dan pemeriksaan hewan Kurban, Jumat (14/6/2024). Tim ini diterjunkan untuk memastikan hewan kurban memenuhi standar kesehatan.

Pembekalan diberikan langsung oleh dokter hewan kepada para mahasiswa dan dosen UNIPA dan Polbangtan Manokwari. Mereka diberi pengarahan mengenai apa yang menjadi fokus dalam pemeriksaan tersebut.

Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Manokwari Nixon Karubaba mengatakan, pihaknya akan berkolaborasi dengan mahasiswa dan dosen dari Fakultas Perternakan UNIPA dan Polbangtan Manokwari guna melakukan pengawasan kesehatan hewan kurban pada saat Idul Adha.

“Kami melaksanakan tugas kami sesuai dengan kewenangan UU bahwasanya pemda berkewajiban untuk mengawasi peredaran produk hewan sehingga produk hewan yang beredar pada pelaksanaan hari raya Kurban nanti adalah benar-benar produk hewan yang aman, sehat, utuh dan halal,” katanya.

Nixon menyampaikan, dalam rangka hari raya Kurban pihaknya melibatkan petugas pengawasan sebanyak 100 orang untuk diterjunkan di 80 tempat pemotongan hewan. Mereka akan melakukan pengawasan di tempat pemotongan hewan, yaitu masjid, musala, yayasan atau sekolah yang ada di Kabupaten Manokwari.

Nixon menjelaskan kegiatan pengawasan yang dilaksanakan di tempat pemotongan ada dua bagian. Yaitu antemorten dan postmorten.

 

“Pengawasan antemorten dilakukan satu hari sebelum penyembelihan hewan Kurban. Sedangkan postmorten dilakukan setelah hewan k

Kurban disembelih,” paparnya.

Nixon menambahkan, pemeriksaan antemorten yaitu pemeriksaan yang dilakukan sehari sebelum pemotongan yang dilihat secara kasat mata kondisi dari ternak itu sendiri. Hal ini juga dilihat masa hidup kondisi ternaknya benar-benar sehat karena syarat pemotongan hewan kurban adalah jantan dewasa, sehat, tidak kurus, tidak cacat, dan mata tidak buta

“Oleh Karena dalam peraturan tentang kesejahteraan hewan mulai dari pengangkutannya sampai pada saat pemotongan juga dilakukan dengan baik sehingga tidak membuat hewan itu stress yang kemudian akan berpengaruh terhadap produksi kualitas daging yang dihasilkan,” katanya.

Sedangkan untuk postmorten, pengawasan dilakukan pada saat kondisi daging telah disembelih. Dan petugas harus memastikan daging maupun jeroan, seperti hati, lambung dan sebagainya.

“Ketika kita melihat klau ada cacing kita sarankan kepada petugas masjid untuk disingkirkan. Akan tetapi jumlahnya hanya sedikit ini masih layak dikonsumsi hanya saja harus dimasak di atas 100 derajat selsius supaya aman dikonsumsi, karena ini kurban jadi kita harus mendapatkan daging yang aman, sehat, utuh dan layak.” ujarnya.

Ia menambahkan, untuk tempat pemotongan hewan kurban saat ini pihaknya masih menunggu dari Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Manokwari maupun ormas Islam terkait lainnya.

Sementara itu, Dosen Fakultas Peternakan Unipa Alnita Baaka menyatakan pengawasan kesehatan hewan Kurban pada saat Idul Adha pihaknya melibatkan 19 mahasiswa dan enam dosen.

Pelibatan mahasiswa juga sekaligus mereka bisa langsung mempraktikkan mata kuliah kesehatan hewan di lapangan.

“Karena selama ini ilmu yang mereka dapat di kelas hanya teori saja, dengan dilibatkan sebagai pengawas hewan ternak, mereka bisa mengetahui secara langsung pada daging kurban,” katanya.

 

 

PSR-CP

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

banner 336x280

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *