BI: Perekonomian Papua Barat Terjaga meski Melambat

banner 468x60

MANOKWARI, cahayapapua.id – Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua Barat, Setian, menyatakan meskipun terjadi perlambatan dalam pertumbuhan ekonomi, Papua Barat tetap menjaga stabilitasnya.

Setian menyampaikan itu pada Diseminasi Moneter-Fiskal Papua Barat yang digelar Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Papua Barat bersama Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Papua Barat di Aula Kasuari, Gedung Keuangan Negara Manokwari, Kamis (30/5/2024).

“Perkembangan perekonomian Papua Barat meski melambat, namun tetap terjaga. Papua Barat masih termasuk Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan I 2024 tumbuh 2,27% yoy, melambat dari triwulan IV 2024 yang tumbuh 5,89% yoy,” ujarnya.

Menurut Setian, meskipun terjadi perlambatan, Papua Barat tetap stabil dalam konteks perekonomian global yang masih penuh ketidakpastian. Dia menyebutkan meskipun terjadi penurunan nilai tukar dari tahun sebelumnya, nilai tukar rupiah masih relatif stabil dibandingkan dengan negara sejawat, seperti Filipina, Korea Selatan, dan Thailand.

Dalam konteks perekonomian domestik, Setian mengungkapkan pertumbuhan ekonomi Papua Barat tetap kuat, didukung permintaan domestik yang terjaga. Meskipun pertumbuhan Papua Barat masih di bawah tingkat pertumbuhan nasional, dia menekankan bahwa provinsi ini masih berhasil mempertahankan pertumbuhannya.

Dia menyebutkan inflasi di Papua Barat masih terkendali meskipun terdapat kontribusi dari kelompok makanan. Namun, dia menyoroti inflasi tahunan di Papua Barat sedikit di atas rentang sasaran nasional.

Setian juga membahas tentang kinerja ekspor dan impor Papua Barat, di mana ekspor terutama didorong ekspor migas, seperti Liquefied Natural Gas (LNG).

“Ekspor Papua Barat pada triwulan I 2024 Papua Barat mengalami neraca perdagangan positif, terutama berasal dari ekspor migas, yakni LNG. Ekspor nonmigasnya sekitar 0,87%, ekspor migas sekitar 97,49%, kemudian ekspor berdasarkan negara tujuan ekspor luar negeri pada triwulan I 2024 terutama bertujuan ke Tiongkok sekitar 60,32%, Jepang 25,26%, dan Korea Selatan 11,29%,” bebernya.

Meskipun terjadi penurunan ekspor migas pada bulan Februari 2024 akibat maintenance pada Train LNG tangguh, Papua Barat masih berhasil mencatat neraca perdagangan positif.

Dalam konteks stabilitas sistem keuangan, Setian menyatakan kinerja intermediasi keuangan di Papua Barat berada dalam koridor yang aman, dengan pertumbuhan simpanan dan kredit yang terus meningkat. Dana Pihak Ketiga (DPK) April 2024 tercatat tetap tumbuh 3,51% (yoy) , sedikit lebih tinggi dari pertumbuhan Maret 2024.

Setian juga menyoroti peningkatan sistem pembayaran nontunai di Papua Barat, sejalan dengan tren digitalisasi global. BI, katanya, terus berkomitmen menyediakan instrumen pembayaran yang handal baik tunai maupun nontunai.

 

PSR- CP

banner 336x280

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *