MANOKWARI, cahayapapua.id—Bupati Manokwari Hermus Indou berharap, generasi muda Manokwari mesti berdaya saing dalam rangka menyiapkan diri menghadapi kompetisi dalam berbagai aspek kehidupan.
Harapan itu diungkapkan Hermus Indou saat membuka kegiatan pameran UMKM non-pangan, lomba fashion show motif batik, dan lomba desain batik khas Manokwari, serta lomba dance kontemporer yang diselenggarakan Dekranaskda Kabupaten Manokwari, di salah satu pusat perbelanjaan, Jumat (25/8/2023)
“Jadi, kita pastikan Manokwari, seluruh rakyat dan penduduknya bisa mampu bersaing dengan kabupaten kota lainnya di Provinsi Papua Barat. Tapi juga bersaing dengan daerah-daerah lainnya di luar Papua,” ujarnya.
Menurutnya, daya saing dapat ditumbuhkan dengan terus mengembangkan potensi unggulan yang dimiliki.
Manokwari sebagai ibu kota provinsi dan pusat peradaban Tanah Papua hendaknya menunjukkan kemajuannya dan juga menjadi contoh dan menjadi terdepan di dalam aspek pembangunan. Juga didalam menyelesaikan seluruh persoalan pembangunan di kabupaten Manokwari.
“Sangat malu jika dalam forum-forum penting, kabupaten-kabupaten yang baru dimekarkan menunjukkan prestasinya yang luar biasa. Sementara kita menjadi penonton dan ikut menyaksikan. Pastikan didalam forum nanti kita yang bisa mendapatkan apresiasi di sana karena kita memulai sesuatu yang positif,“ ucap Hermus Indou.
Upaya meningkatkan daya saing generasi muda ini, selaras dengan visi kabupaten Manokwari sebagai kabupaten religius, berdaya saing, mandiri dan sejahtera.
Hermus berharap, semua elemen masyarakat bisa berjuang untuk membangun Manokwari yang berbudaya. Untuk itu, ia mengajak terus membangun, lestarikan dan terus beradaptasi dengan perkembangan dunia hari ini. Dalam rangka menjaga eksistensi nilai-nilai budaya bangsa.
“Jangan sampai dunia hari ini perkembangannya mengikis habis semua nilai-nilai kebudayaan kita dan kita menjadi orang-orang yang lupa akan jati diri kita. Kita adalah suku bangsa yang ada dalam negara yang kaya akan budaya,” tuturnya.
Ketua Dekranasda Febelina Indou mengatakan, kabupaten Manokwari adalah daerah heterogen yang memiliki kekayaan adat istiadat dan seni budaya yang khas dan beraneka ragam.
Melalui pameran UMKM nonpangan dan budaya ini, merupakan salah satu upaya mendorong pertumbuhan ekonomi para pengrajin juga sebagai sarana promosi dan pemasaran yang baik untuk memperkenalkan produk kerajinan pelaku UMKM.
Pameran nonUMKM ini digelar selama 3 hari (25-27 Agustus). Diikuti oleh 22 pelaku UMKM kelompok maupun perorangan, 18 pembatik motif Papua, serta 71 perseta dance kontemporer usia 12 tahun ke atas.
Selain itu, lomba eksebisi fashion show yang akan diikuti oleh pejabat eselon II dan III di lingkup kabupaten Manokwari, serta lomba dance kontemporer yang diikuti oleh 7 tim tingkat pelajar dan 4 tim tingkat umum. (PSR-CP)









