MANOKWARI, cahayapapua.id—Ketua DPR Papua Barat Orgenes Wonggor meminta kepada masyarakat, untuk mengedepankan upaya mediasi ketimbang melakukan aksi pemalangan (blokade) ruas jalan.
Imbauan Wonggor ini disampaikan terkait dengan rencana aksi dari pihak keluarga korban pembegalan yang terjadi di sekitar Kantor Pengadilan Negeri Manokwari pada 8 Juli lalu.
“Informasi akan ada pemalangan jalan di Maruni itu benar, bahkan menyebar di grup-grup whatsapp. Berharap, kasus ini bisa dimediasi oleh pihak-pihak yang sudah dipercayai. Bicara dari hati ke hati, kedepankan mediasi. Jangan sampai ada pemalangan,” ujar Wonggor, Ahad (6/8/2023).
Berikut bunyi pesan berantai di yang menyebar di tengah masyarakat melalui grup-grup whatsapp sejak beberapa hari belakangan ini sebagai berikut :
Shalom selamat siang .
Untuk kita semua yang ada di kabupaten Manokwari
Kabupaten pegaf
Kabupaten Mansell
Dan juga provinsi Papua Barat.
Dengan Hormat kami pihak korban menyampaikan.
Terkait masalah pembegalan terhadap Bapak Pendeta MD. Hingk dan Anak.nya.yang terjadi pada hari sabtu tggl. 08/7/2023.di depan kantor Pengadilan.
Disini kami sampaikan bahwa kami pihak. Korban Akan melakukan pemalangan jalan di mata jalan Maruni Hingk.
Dan mata jalan Waisay pada tanggal 07.Agustus 2023.
Karena kami pihak korban sudah tunggu dari tanggal 8.juli sampai tanggal 5 Agustus tapi belum ada jawaban dari pihak pelaku. Maka Untuk itu kami pihak korban Akan melakukan Pemalangan jalan.
Putra asli Arfak ini mengemukakan, aksi pemalangan jalan akan menimbulkan dampak yang dirasakan oleh masyarakat sehingga bisa mengangu kepentingan publik di daerah ini.
“Kalau bisa itu dimediasi supaya ada solusi, diselesaikan secara baik. Bicara jalan itu dilintasi oleh kendaraan dari Pegunungan Arfak maupun dari Ransiki dan Sorong. Ini memang sangat fatal kalau ada pemalangan,” tuturnya.
Wonggor berharap pihak keluarga maupun pihak pelaku bisa difasilitasi oleh aparat kepolisian dan para pemuka masyarakat, untuk duduk kembali mebicarakan dan mencari solusi terbaik atas permasalahan tersebut.
“Mediasi itu paling penting untuk dikedepankan, bicara untuk dapatkan solusi. Kita harapan jangan ada pemalangan, perlu alternatif lalin. Karena jalan itu menjadi tumpuan semua orang,” pungkasnya. (BMB-CP)










