Akui Landasan Pacu Retak, Kepala UPBU Rendani: Layak Didarati

banner 468x60

MANOKWARI, cahayapapua.id—Kepala Unit Pelaksana Bandara Udara Kelas II Manokwari Havandi Gusli, Senin (31/7/2023), mengakui adanya keretakan run way atau landasan pacu.

Keretakan hanya ditemukan satu titik saja dengan lebar sekira 10 cm. Ia mengatakan, penyebab keretakan akibat faktor usia landasan pacu.

Keretakan Landasan pacu Bandara Rendani setelah diperbaiki
Keretakan Landasan pacu Bandara Rendani setelah diperbaiki. Foto : Istimewa

“Landasan kita terakhir  diinspeksi itu masih layak, masih bisa didarati. Jujur saja kita overlay terakhir itu, 2019. Tapi kan penerbangan kita tidak sebanyak Cengkareng, jadi masih aman,” ujar Gusli.

Menurutnya, inspeksi bandara dilakukan pada 2023, sekira 2 bulan lalu. Hasilnya pun menunjukkan masih layak. Ia menjelaskan, keretakan pada landasan terjadi biasa karena setiap komponen itu tidak seratus persen sama.

“Mungkin ada bagian yang tidak bagus dan kena panas. Yang retak itu hanya ada 1 titik, informasi pertama kali kami dapat itu dari pihak bandara kan tiap pagi, dan setelah penerbangan itu   ada yang bertugas dan dari tim landasan juga inspeksi.

Gusli memastikan, perbaikan keretakan landasan pacu dapat diatasi di hari yang sama. Pengerjaannya dapat dilakukan setelah tutup jadwal penerbangan atau jam operasi bandara.

“Setelah pesawat semua terbang, kami langsung memperbaikinya. Jika dikerjakan secara langsung itu cepat, bisa 3 sampai 5 jam itu sudah selesai. Bisa juga lebih cepat tergantung materialnya. Sudah menjadi tugas kami, karena kewenangan kami adalah menjaga keselamatan,” tutupnya.

Menjawab soal adanya informasi penerbangan pascakeretakan di salah satu titik run way bisa dilanjutkan dengan catatan maskapai tidak mengangkut cargo. Gusli mengakuinya juga.

“Pilot juga punya kekhawatiran dan safety yang tinggi maka dari itu terjadi pembatasan beban atau bebannya dikurangi. Beban dikurangi itu adalah kebijakan dari maskapai maka dilihat dari kepentingan kira-kira apa yang harus dikurangi apakah penumpang atau cargo,” pungkasnya.

Sebelumnya, informasi yang dihimpun media ini, jadwal penerbangan sempat mengalami gangguan sejak pagi tadi akibat kondisi landasan pacu yang dikabarkan dalam keadaan retak.

“Our Batik airplane to Manokwari still on standby in Sorong airport, due to information there is crack found at Manokwari airport runway”.

Demikian sebuah pesan yang beredar luas melalui aplikasi pesan WhatsApp. Yang dapat diartikan, “Pesawat Batik kami menuju Manokwari masih standby di bandara Sorong, karena informasi ada retakan yang ditemukan di landasan pacu bandara Manokwari”.

Salah satu jadwal penerbangan yang terdampak adalah, maskapai Batik Air dengan nomor ID 615, terjadwal 09.45 WIT. Namun baru bisa terbang kembali pada pukul 14.40 WIT. (BMB-CP)

banner 336x280

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *